Hai namaku Sisilia Armadhani Putri, biasanya aku di panggil Puput
oleh temen-temen ku,sekarang aku sekolah di SD N Macajah 03 Tanjungbumi
Bangkalan Madura kelas 5. Aku tinggal dengan keluarga baruku sejak lima
setengah tahun yang lalu… loh kok gitu?? Eitsss aku bukan anak panti asuhan
yaaaa main Judge aja,, he he seminggu yang lalu aku ke warnet bareng kakak ku
tadinya kakak ku mau ngerjakan tugas kuliahnya tapi baru nyampek warnet ehhh…
yang di buka malah facebook. Tertarik juga sih. Makanya ketika itu aku super
bawel nanya ini dan itu tentang facebook. Dan akhirnya aku punya facebook…..
Horeee tahu aja keinginan adiknya. Aku sayang kakak. facebook ini adalah mantan
facebooknya kakak yang dulunya bernickname Izanami Ai Rin “Jappanes” dan
sekarang di ubah menjadi Dewi Fortuna. Kata kakak agar aku selalu mendapat
keberuntungan, orang pintar itu banyak tapi orang beruntung itu sedikit tidak
banyak, dan semoga kamu termasuk yang sedikit itu. Amiiinn
Nah.. dari facebook itu aku mendapatkan pemberitahuan kalau ada
lomba cerpen tentang Remaja dan tahun Baru di Madura,,, sekilas aku berfikir
aneh siih tahun baru sudah lewat kok temanya masih tahun baru,,, but whatever
aku tertarik tapi sayangnya ini khusus SMA dan Mahasiswa heee… kalah sebelum
bertarung deh aku.
Kalau inget kata tahun baru aku jadi inget apa yang pernah di tulis
kakak dalam catatan masa lalunya. Masa lalu dimana aku juga bisa ada
ditengah-tengah keluarga kakak. di catatan itu tertulis tentang perayaan tahun
baru yang diikuti pertama kali oleh kakak di catatan itu diceritakan….
Aku fikir tiada gunanya kita itu merayakan tahun baru. Semua itu
hanya membuang-buang waktu saja. Aku heran apa yang mereka lakukan di Surabaya
pada tahun baru. Kembang api? Konser ? atau apa ? sedikit penasaran juga sih
adrenalin seperti apa yang akan kita rasakan ketika ikut merayakan tahun baru.
Tahun lalu aku menulis catatan itu di diary ku sekarang aku malah di ajak ikut
merayakan tahun baru sama pacarku, pacar pertama pula. Ikut gag yaaa??
Setelah difikir matang-matang gag ada salahnya juga kau ikut toh
itung-itung nambah pengalaman juga, ya kalau boleh jujur ada perasaan gag
nyaman, seperti ada yang menghalangi gitu. Tapi ya sudahlah mungkin ini hanya
persaanku saja.
Kalau biasanya aku sebagai penonton saja melihat remaja putra-putri
keluar dari sangkarnya menuju tempat yang telah di planningkan sebelumnya.
Sekarang aku juga merupakan salah satu tokoh dalam pemeranan perayaan tahun
baru. Berada di tengah-tengah remaja dari luar kecamatan Tanjungbumi. Ada yang
dari Banyuates, Sampang dan Ketapang atau bahkan mungkin dari Sumenep juga ada
yang lewat depan rumah ku ini kalau tujuannya kesurabaya sama seperti tujuan
saya kali ini.
Lumrahnya memang mereka berangkat dengan pasangan mereka
masing-masing ya walau tak sedikit juga yang tidak membawa pasangan mereka. Makanya
Dhani (pacarku) mengajak ku, katanya dia ingin melewati malam pergantian tahun
baru denganku… he he Lebay kedengarannya tapi aku tidak munafik tersipu oleh
kata-katanya dasar perempuan gag bisa dibohongi dkit aja langsung percaya,, he
he
Dhany berangkat dari rumahnya. Pamekasan. Dian menjemputku di rumah
dan karena sebelumnya sudah minta izin ke abah dan umi dia hanya salim saja,
end than kita berangkat. Di tengah2 perjalanan kami cerita-cerita tentang ini
dan itu dari A-Z di kupas tuntas dah.
Ketika kita sudah sampai di jalan alun-alun kota Bangkalan dia
bertanya padaku “kamu tahu kita mau kemana?” sedetik dua detik aku masih
berfikir mau jawab apa
“Bingung ya mau jawab pa?”
ujarnya sedikit mengagetkanku
“he he cewek itu memang lemah, mau aja di ajak pacarnya jalan tapi
ga tau kemana ia akan pergi” Dug seketika jantungku berdetak sangat cepat
“Intan” seru ia kembali “Kamu jangan gampang gitu aja mempercai
cowok apalagi cowok itu baru kamu kenal, kamu gag akan tau apa yang ada dipiran
seorang cowok, apalagi kalo wes berdua yang tiga itu syetan dan itu bukan hanya
kata isapan jempol belaka.” OMG tambah keceng aja di detak jantung,,, “terus
mau kamu apa sekarang?” batinku menyeru
“biasanya cowok itu mengajak pasangannya tidak hanya ke Surabaya
nonton pesta kembang api atau konser seperti yang ada di benak mu selama ini,
tapi juga ada yang di ajak ke Malang, Yogyakarta atau bahkan ke Bali. Nah dalam
satu malam itu apapun bisa terjadi” sejenak dia berhenti mengisi bensin
motornya.
Kamu mau makan? “tanya nya”
Aku sudah makan. “jawabku”
Kemudian kita melanjutkan perjalanan lagi dan tiba BssssZzz kita
basah kuyup terguyur hujan. Lalu Dhani bernenti di tempat makan daerah pasar
senen. Ini lagi yang gag aku suka dari tahun baru pasti hujan, padahal tadi
kita berangkat gag terlalu mendung. “aku memulai membuka suasana”
Hujan itu berkah Intan, kita harus mensyukurinya ! “jawabnya”
Apa hanya di Bangkalan saja kakau tahun baru pasti hujan ?
Hmmm,, gag tau, search aja besok di google
Emangnya kita
mau kemana sih ?
He he kamu maunya kemana Intan?
Aku ikut kamu ajah..
Biasanya temen-temenku ke Surabaya atau gag ke stadion Bangkalan,
kan 28 November kemaren udah diresmikan ngundang Zazkia Ghotic lagi,, hee hee.
Sepertinya Dhani ingin mencairkan suasana atau mungkin wajahku terlalu kentara
kalau sebenarnya takut.
Mungkin kita jadian baru dua bulan tapi aku percaya ma kamu Dhan….
Seketika suasana seperti membeku, suara yang tadinya bising oleh
air hujan kini hening seketika, suara mobil mondar mandir berubah seperti
alunan lagu romantic yang sering ku dengar dalam drama korea. OMG baru kali ini
aku merasakan keanehan ini… subhanallah gag nyangka ternyata dia mempunyai mata
yang indah.
Tiba-tiba dia mengibasku dan mengajakku untuk salat isya’ dulu di
masjid terdekat. Setelah salat isya’ kita melanjutkan perjalanan dan gag di
duga ternyata kita hanya muter-muter bangkalan, gag jadi yang mau ke Surabaya
karena katanya aku terlihat pucat, takut terjadi sesuatu. Sebenarnya dia
mengajakku pulang ke kos, kan janjinya juga ke umi gag pulang ke rumah tapi di
kos’an, tapi aku yang gag mau takut diledekin ma temen-temen, masak aku sudah
pengumuman mau ke Surabaya malah Cuma nyampeg Bangkalan doing, kan gag seru
ntar kata mereka. Tapi dia gag mau tapi ku nega-nego ma dia dan akhirnya setuju
juga, nah jadilah kita keliling Bangkalan dan makan d CM.
Hari sudah semakin larut, kira-kira jam 11 lebih aku mulai ngantuk.
Masalahnya mau tidur dimana kita ? akhirnya setelah beberapa lama berfikir aku
puny aide
Bagaimana kalau kita tidur di rumah sakit ?
Haaa “expresi kagetnya sumpah lucu seperti Soneo di ancam oleh
jayen’
Kita bilang aja lagi jenguk sepupu, beres,kan??
Kalau difikir-fikir ini memang gila sih tapi ini akan seru ketika
sudah jadi kenangan. Akhirnya kita ke Rumah sakit, disana kita duduk kursi
tepat di teras depan pintu rumah sakit..
Maaf mas mbak lagi apa disini? Tiba-tiba seorang polisi menegor
kita berdua, tanpa mau menunggu lama-lama aku menjawab “kami sedang menjenguk
sepupu kami, karena sudah malam kami menginap disini”
Kenapa tidak di dalam saja? “satpam itu kembali bertanya”
Eng Ing Eng……. Pertanyaan ini belum aku siapkan jawabannya
Tadi masih ada yang duduk disana pak “ujar Dhani” ternyata dia
cepat tanggap juga “batinku menggumam”
Akhirnya kita di antar masuk dan tidur di dalam, tapi tetep di atas
kursi. Kita tidur dengan posisi duduk, aku bersender pada Dhani dan dia juga
memberikan jaketnya untuk menyelimutiku. Ini adalah malam dimana aku merasa
hanya ada satu bintang yaitu Dhani Lalu keesokan harinya kita pulang kerumah.
Hmmm… romantic yaa, nah di tengah perjalan pulang itu kakak
menemukan ku dengan sepucuk surat yang bertuliskan “tolong rawat anak ini !”
jadi kak Dhani dan kak Intan membawaku deh,, awalnya sih mereka masih berantem
soal siapa yang merawatku. Sama-sama pengen merawatku sih. Tapi akhirnya kak
Dhani mengalah. Dasar emang cowok yang baik. Aku juga bersyukur ibu kandungku
masih memberikanku kesempatan hidup walau dia tidak mau merawatku, mungkin
karena aku punya penyakit Disleksia. Tapi kata kakak ku “penyakit bukanlah
sebuah alasan untuk kita tidak bisa berkarya”. Makanya aku selalu menulis dan
menulis selain karena aku ingin jadi penulis kata kakak ku (kata kakak ku lagi
he he) “hal simple jika kita pengen di kenal adalah dengan menulis”, meski
tulisan ku bolak balik karena penyakitku ini tapi kakak dengan telaten
membenahinya kemudian kakak pajang di bloknya tapi juga kalau ada lomba cerpen
biasanya kakak kirimkan, tanpa mengubah satu hurufpun dari yang aslinya, karena
kata kakak ku “jangan takut salah karena kesalahan itu yang mengajarkanmu
tentang kebenaran dan tunjukan bahwa kamu adik kakak yang hanya akan jadi satu
bintang bukan untuk satu malam tapi tiap malam”.