Sudah lima belas
menit berlalu aku standby didepan laptop namun aku tak kunjung mendapat ide
untuk menggarap tender cerpen yang diminta temenku. Padahal temenku sudah
memberiku judul seminggu lalu tapi konsep (Eh bukan deng) alur ceritanya
maksudnya belum terpatenkan diotak. Okey dari pada aku mantengin microsoft word
yang warnanya gag mau berubah sedikitpun, tetep aja putih (yaialah putih mau
merah cat merah ja tu monitor he he) akhirnya aku iseng-iseng buka facebook.
Masukin email dan password and enter. Oh my God (expresi kaget, nyebelin,
illfeel, tapi sedikit lucu-lucu gimana gitu) why must his name yang terpampang
nyata dan ter-atas di berandaku.
Why must him. Why must him.
Why must him. Please deng Intan don’t be alayers. Trus emang kenapa kalau
nama dia muncul diberandamu? Kamu kan emang berteman. Gag mau melihat namanya
muncul diberandamu blokir ja tu pertemenanmu dengan dia, ih gitu aja repot.
Seketika dialog tersebut terjadi begitu saja antara hati dan batinku eh bukan
antara hati dengan hati deng kayaknya atau antara jin baik dan jin jahat yaaa,,
whateverlah bahasanya yang jelas intinya aku ngomong sendiri dengan diriku
sendiri. After that mataku keliling-keliling membaca satu persatu status yang
unik dan lucu namun tetep status kegalauan masih menduduki rating nomer satu J.
Terasa mulai jenuh membaca
status temen-temen FB, entah kenapa melintas his name again. Yupsss cowok yang
tidak ingin aku mengingatnya tapi muncul diberandaku paling atas dimalam ini,
haddew terpaksa mengingatnya kembali deng. Seketika terlintas nama itu secepat
jariku pula menghampiri kronologinya. Kim Sun. Begitu aku memanggilnya. Bukan
nama aslinya sih dia kan bukan korean but same with me indonesia tulen. Kim Sun
merupakan perpaduan 2 kata yang secara khusus aku rangkai untuk memperindah
panggilanku terhadapnya, he he terkesan remajawii banget yaa. Padahal usiaku sudah 20. Tapi gag apa-apa
deng buat menghibur diri gag dosa gini. Kim dan Sun. Kim itu merupakan
singkatan dari namanya dan Sun merupakan satu kata yang aku suka banget, kalau
ditanya kenapa? Aku juga gag tahu, yang jelas suka ajah titik. Tapi kalau ada
yang maksa pengen tahu banget, aku bisa dinego kok (Ciaahh.... sok baik hati)
gag percaya ? silahkan dicoba ! Ha??? Krik-krik-krik.
Back to Kim Sun. Gag apa-apa ya
malam ini aku cerita tentang dia? I’m promise it’s last time. Janji. “dua jari
tangan kanan berdiri dekat dikepala sebelah kanan sambil tersenyum tersipu rada
gag yakin ini yang terakhir” it’s my promise to my self, ntar kalau dilanggar
aku akan menghukum diriku sendiri; misalnya push up or gag makan seharian,
itung-itung memperlancar program diet. Hang hang tetep aja gag mau dirugikan ;).
Lagi asyik-asyiknya melincahkan jari-jemari tiba-tiba layar monitorku gelap.
What mati lampu apa gimana ini?? Kok laptopku mati?? Tapi lampu masih nyala.
“Uppsss Sorry Intan I don’t know” respon dari salah satu temen kamar
Hmmm,,, dia
melepas charger laptopku yang udah jelas-jelas dia tahu kalau tiap malam aku
pesti gag pakek baterai.
“Maaf Intan, aku
gag tahu kalau kamu gag pakek baterai” rengeknya dari kejauhan “aku mau ngecas”
tambahnya
But you can ask
me Atingkong if you wanna loss my charger, Iiihhh nyebelin deng mana cerpennya
belum aku save, trus aku harus ngulang dari awal lagi gitu? “Batinku menggila
ngomel sendir”
“Sorry banget ya
Intan” rintihnya kembali dengan kalimat yang sama
Hmmm.... inginku
sampaikan pengibaratan seperti ini;
A : Ambillah
sebuah piring dan hempaskanlah ke lantai
B : Oke Sudah
A : Apakah
Pecah?
B : Iyya
A : Sekarang
ucapkanlah maaf pada piring tersebut !!
B : MAAF
A : Apakah dia
utuh kembali ??
B : ........
Batinku semakin
menggila, bersiul tak karuan, tapi yasudahlah udah terjadi gini mau digimanain
lagi. Ok gag apa-apa Atingkong “jawabku sok manis dan sok baik-baik aja”
padahal dia gag tahu aja betapa aku geregetan atas apa yang dia lakukan, betapa
aku harus merangkai kata lagi dari awal dan betapa aku harus memeras otak
lebih. Fyyuuuhhh :’)
Sampek mana deng tadi? Jadi gag
konsen gini. Lanjuttt Lain kali aja deh, Byee !!
Tiada ulasan:
Catat Ulasan